Ternak Ayam Kampung, Potensi Tersembunyi di Desa Citenjo
Berita Kuningan - Setelah bertahun-tahun belajar berternak ayam kampung di Banten, sejak 10 Oktober 2018 silam, Iman pemuda yang berdomisili di Desa Citenjo, Kecamatan Cibingbing, Kabupaten Kuningan memulai ternak ayam kampung.
Bermula hanya memelihara sebanyak 20 pasang indukan jenis Sentul dan KUB. Namun kini, pemuda yang akrab disapa Semar ini telah berhasil mengembangkan indukan hingga mencapai 100 ekor.
"Awalnya betrenak rumahan, dikarnakan ayam jenis Kub dan Sentul bagus untuk di budidayakan maka saya mulai mengembangbiakan dari 20 indukan menjadi 100 indukan," ungkap Semar kepada Pewarta BERITA KUNINGAN, Sabtu (31/10/2020).
Meski dengan modal seadanya, Semar melakukan berbagai inovasi dan uji coba, mulai dari membuat pakan alternatif hingga merakit mesin penetas telur.
Dengan pakan alternatif yang ia olah, Semar berhasil menekan biaya pakan. Selain itu kotoran hasil pencernaan ayam pun kering dan tidak terlalu menimbulkan bau.
"Saya menggunakan Bakteri Z untuk dicampurkan ke pakan. Bibit bakterinya saya beli dari Medan, saya terus melakukan uji coba," ungkap Semar.
Dirinya bercita-cita untuk mempopulerkan ayam kampung sebagai konsumsi sehari-hari. Selain dagingnya lebih sehat, tentu saja daging ayam kampung jauh lebih nikmat.
"Kebanyakan masyarakat memelihara ayam kampung hanya sebagai 'tabungan' untuk lebaran atau hari-hari besar lainnya, saya ingin merubah itu, ayam kampung juga bisa jadi potensi untuk konsumsi sehari-hari," lanjutnya.
Menurut Semar, ia sanggup menjual daging ayam kampung hasil budidayanya dengan harga terjangkau dan mampu bersaing dengan ayam broiler. Saat ini peminatnya pun sudah cukup banyak, bahkan dirinya sudah memiliki langganan Rumah Makan, hanya saat ini terkendala keterbatasan stok.
"Alhamdulillah kalau permintaan sih banyak, bahkan saya kewalahan. Cuma karena masih murni mandiri jadi saya belum mampu memenuhi permintaan dari rumah makan yang sudah menjadi langganan," ujarnya.
Melihat potensi yang bagus dalam beternak ayam kampung, ia ingin mengembangkan potensi tersebut dengan menularkan kegemaran budidaya ayam kampung kepada pemuda dilingkingan sekitarnya.
Dalam wadah kelompok Pemberdayaan Bakti Karya (BAKAR), Semar merekrut beberapa pemuda yang tinggal di wilayah sekitar dan sudah ada yang mulai ternak ayam kampung di rumahnya masing-masing.
"Alhamdulillah sudah mulai banyak yang minat bergabung walau mereka baru skala rumahan, ada yang 20 bibit ada yang 10 bibit bahkan kurang, tapi setidaknya disitu ada kemauan," lanjut pemilik Semar Farm ini.
Semar dengan sukarela membagi ilmu dan pengalamannya. Menurutnya, ilmu yang dimiliki tidak akan habis walau dibagi. Tapi dirinyapun masih banyak belajar dan terus belajar.
Ia berharap kedepan dapat memperbesar kandangnya sehingga bisa meningkatkan produksi budidaya ayam kampungnya. (AR27/Red)
Tidak ada komentar