Toko Alat Listrik di Kuningan Pasang Photo Presiden Prancis di Lantai untuk Diinjak
Berita Kuningan - Berbagai protes dan kecaman atas pernyataan Emmanuel Macron yang dianggap menghina umat Islam atas pernyataannya terkait kartun Nabi Muhammad Shalallahu'alayhiwassalam terjadi diberbagai penjuru dunia, termasuk di Kuningan Jawa Barat.
Salahsatu bentuk protes, Pembeli di Toko Kurnia Jaya yang terletak di daerah Bojong, Kecamatan Kuningan ini menginjak-ijak photo wajah Macron saat bertransaksi berbagai alat listrik, Kamis (29/10/2020).
Pemilik toko yang akrab disapa Mas Karyo ini sengaja memasa photo wajah Macron dilantai depan etalase agar pembeli menginjak wajah Macron.
Dirinya menuturkan bahwa, aksi tersebut adalah bentuk perlawanannya terhadap penghina Rasulullah, "penghina Rasulullah harus dilawan," tandasnya.
Tak hanya itu, dirinya juga mengajak ummat Islam khususnya di Kabupaten Kuningan untuk memboikot semua produk Prancis karena di Prancis telah berulang-ulang menerbitkan kartun yang menghina Nabi, dan sentimen muslim di Prancis.
"Selain itu, salahsatu bentuk perlawanan lainnya, kita ummat muslim Kuningan adalah dengan memboikot produk-produk Prancis. Masih banyak produk sejenis yang diproduksi dari negara lain yang bisa kita gunakan," tegasnya.
Sementara itu, Dilansir di syriahr.com, Ahad (25/10) Namun Prancis mulai meminta agar seruan boikot produk dan demonstrasi Prancis dihentikan. Dia menuding datang dari minoritas radikal. Otoritas Prancis juga ingin mereka berkomitmen untuk menjamin keamanan orang Prancis yang tinggal di tanah mereka.
“Kebebasan, kami menghargainya kesetaraan, kami jamin, persaudaraan, kita menjalaninya dengan intensitas. Tidak ada yang akan membuat kita mundur, selamanya. Sejarah kami adalah perjuangan melawan tirani dan fanatisme. Kami akan melanjutkan. Kami menghormati semua perbedaan dalam semangat damai. Kami tidak pernah menerima perkataan yang mendorong kebencian dan mendukung debat yang masuk akal,“ tulis Presiden Macron, juga menjadi sasaran serangan langsung oleh mitranya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan. (AR27/Red)
Tidak ada komentar