Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Pedagang Terus Dirugikan
Dengan rusaknya akses jalan menuju tempat usahanya yang tak kunjung diperbaiki, pedagang aneka rempah seperti lempuyang, lengkoas, jahe, temu kunci, kayu secang, kapol dan lainnya ini merasa terus-terusan dirugikan.
Sebagai contoh, Lempuyang yang harusnya dijual Rp 8 ribu/kg, hanya ditawar Rp 5 ribu/kg oleh pembeli karena alasan jalan rusak. "Pembeli menawar sampai hampir setengah harga dengan alasan karena jalan rusak," ungkap Toto kepada Berita Kuningan, Senin (30/5/2022).
Namun Toto memaklumi alasan pembeli tersebut. Selain mobil tak bisa mengangkut penuh karena resiko harus melalui jalan rusak dengan membawa beban berat, juga harus mengeluarkan biaya ekstra untuk perawatan kendaraan angkutnya jika sering melewati jalan rusak.
"Kemarin aja Boss dari Grobogan as roda mobilnya sampai patah di Cileuya karena masuk lubang jalan yang parah, sampai sekarang kalau ditawarin barang minta diantar aja, saya jadi rugi biaya operasional semakin membengkak," ujarnya.
Bahkan ketika dirinya menawarkan rempah dagangannya ke pembeli dari Tasik, Bandung, hingga Jawa Tengah, mereka enggan untuk mengambil barang karena alasan jalan rusak. Kalau pun ada yang mau, harganya pasti turun drastis.
"Jalan menuju ke lokasi saya di Tanjung Kerta banyak yang rusak, khususnya dari mulai masuk Cileuya banyak yang berlubang parah, jadi kalaupun mau diambil harganya pasti turun hampir setengahnya," terang Toto.
Toto berharap agar pihak terkait segera melakukan perbaikan dan pemeliharaan jalan, agar usahanya bisa berjalan lancar. Terlebih ditengah era ekonomi sulit seperti sekarang, ia berharap agar tak semakin sulit.
"Pemda ramai diberitakan sedang berupaya agar Kabupaten Kuningan keluar dari miskin ekstrim, tapi kalau yang sudah usaha tidak didukung dengan baik bisa-bisa justru menambah angka kemiskinan," pungkasnya
(AR27/Red)
Tidak ada komentar