Madu Kuningan, UMKM Dampingan Universitas Pakuan Siap Mendunia
Berita Kuningan - Universitas Pakuan Bogor dampingi Desa Kreatif Bojong, Kec. Kramatmulya, Kab. Kuningan untuk mewujudkan Digital Ekonomi Kreatif, dalam kegiatan Edu Tourism Digital Sustainable village, pada program Matching Fund-Kedaireka tahun 2022, mulai bulan Juli hingga Desember 2022.
Dalam pendampingan oleh tim yang diketuai Prof. Dr. Hj. Eri Sarimanah, M.Pd tersebut, ada tiga program besar yakni, pembuatan video virtual tour terkait Desa Kreatif Bojong, proses pembuatan web edu tourism yang berguna untuk mempromosikan potensi-potensi yang ada di Desa Kreatif Bojong, dan terakhir adalah pembuatan market place dengan desain oleh anggota tim Agung Prajuhana untuk menjual produk-produk hasil pelaku UMKM Desa Kreatif Bojong.
Prof. Eri, Ketua Tim, menuturkan, salahsatu UMKM yang menjadi unggulan dan akan dikembangkan dari Desa Kreatif Bojong adalah Madu Kuningan (MaKun). Menurutnya, produk madu dan olahannya tak hanya menjadi produk unggulan desa, namun juga bisa menjadi UMKM unggulan Kabupaten Kuningan, bahkan Jawa Barat.
"Aneka produk madu dan olahan dari Taman Lebah Kuningan ini memiliki potensi besar untuk menjadi UMKM unggulan Kabupaten Kuningan bahkan Jawa Barat jika dikelola dan dikembangkan dengan baik. Ini akan menjadi salahsatu fokus kami dalam pendampingan dan pembinaan program Matching Fund-Kedaireka ," ungkapnya, Ahad (3/7/2022)
Profesor kelahiran Kabupaten Kuningan ini menerangkan, tak hanya berbagai inovasi produk olahan madu baik makanan dan minuman seperti emping madu, kacang susu madu, yoghurt madu, susu madu, tonik madu hingga produk perawatan kulit seperti sabun madu dan masker madu, dengan model bisnis yang menggabungkan penjualan produk dengan wisata edukasi, bukan mustahil Madu Kuningan dapat mendunia.
"Saat perjalanan ke Thailand, saya pernah mengunjungi satu tempat yang terdapat penjualan aneka macam madu, sekaligus edukasi mulai dari studio untuk menonton video informasi tentang lebah dan madu, hingga melihat langsung budidaya lebah, dan konsep itu akan kita jadikan referensi untuk kita terapkan dalam pendampingan pengembangan Taman Lebah Kuningan," lanjutnya.
Mulai dari membantu pembuatan video, Taman Lebah Kuningan juga akan menerima sebuah TV layar besar, alat penguji kadar gula, hingga pembuatan market place untuk membantu memperluas pasar dalam menjual produk.
Melalui video virtual tour, Taman Lebah Kuningan dapat dikunjungi secara virtual oleh masyarakat berbagai negara dengan koneksi internet. Ditambah web edu tourism, yang InsyaAllah akan membuat Taman Lebah Kuningan semakin mendunia kedepannya.
Tak hanya itu, akan dilakukan juga uji lab di laboratorium Universitas Pakuan untuk madu oleh anggota tim ibu Dr. Diana dari semua jenis lebah yang ada di Taman Lebah Kuningan. Tentunya dengan harapan penjualan produk yang telah teruji akan meningkatkan pesat, karena kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut akan semakin tinggi.
Sementara itu, Amaar Thohir, pemilik dari UMKM Madu Kuningan merasa sangat bersyukur dengan adanya pendampingan dari Universitas Pakuan Bogor ini. Menurutnya, hal tersebut adalah impiannya selama ini.
"Alhamdulillah saya benar-benar merasa sangat bersyukur. Memproduksi dan menjual aneka produk inovatif berbahan dasar madu, dipadu dengan wisata edukasi lebah tanpa sengat adalah mimpi besar saya sejak lama. Dengan pendampingan dari Universitas Pakuan Bogor ini, saya optimis, InsyaAllah mimpi saya akan segera terwujud," pungkas Amaar. (AB05/Red)
Tidak ada komentar