Berita Terbaru

Gempa Jadi Peringatan Keras, Kampus UMKM Gelar Do'a Bersama

Berita Kuningan - Beberapa hari lalu, warga Kabupaten Kuningan dikejutkan dengan gempa bumi, tak hanya sekali, namun berturut-turut. Meski kecil dan tidak menyebabkan kerusakan berat, hal itu menjadi peringatan keras bagi sebagian orang, salahsatunya bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tergabung dalam forum edukasi dan diskusi Kampus UMKM Kuningan.


Dalam upaya memohon ampunan dan perlindungan Allah, Kampus UMKM Kuningan mengadakan acara doa bersama, dalam acara pertemuan rutin bulanan, yang berlokasi di Desa Ciawi, Kec. Ciawi, Kab. Kuningan Ahad (29/7/2024).


Meski tidak dihadiri oleh seluruh keluarga besar Kampus UMKM Kuningan, namun acara yang digelar untuk memohon perlindungan dari Allah dan mengampuni dosa-dosa yang diyakini menjadi penyebab terjadinya bencana ini berjalan khidmat.


Menurut Amaar Thohir, Ketua Forum Kampus UMKM Kuningan, acara doa bersama ini merupakan wujud rasa takut  atas peringatan yang diberikan oleh Allah. Dalam pernyataannya, Amaar menjelaskan, bahwa, sebagai muslim, meyakini bahwa setiap bencana adalah akibat dosa.


“Sebagai muslim, kami meyakini bahwa gempa yang terjadi kemarin adalah peringatan dari Allah. Untuk itu, dengan rasa takut, kami meminta ampun pada Allah dan memohon perlindungan-Nya, untuk diri, keluarga, dan Kabupaten Kuningan,” ungkap Amaar.


Amaar mengutip Firman Allah, Surat As Syuraa ayat 30, yang artinya, “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuraa: 30)


Selain itu, terang Amaar, Sahabat Ali bin Abi Thalib berkata : “Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)


Menurut Amaar, serangkaian gempa yang terjadi berturut-turut sebagai peringatan keras. menurutnya, gempa yang terjadi hingga tiga kali ini ibarat Surat Peringatan (SP) dalam konteks pekerjaan. 

"Ibaratnya ini sudah SP ke-3. Sangat tidak masuk akal jika setelah diberikan peringatan sekeras ini, masih tidak peduli atau bahkan tidak merasa takut sama sekali. Gempa ini jadi peringatan keras bagi yang waras," tegas Amaar.

Jika seseorang tidak takut pada Allah, kata Amaar, bagaimana mungkin akan takut pada hukum dunia yang bisa dimanipulasi. Itulah sebabnya praktek korupsi, maksiat, praktek riba, dan kejahatan lainnya merajalela, itu semua akibat hilangnya rasa takut kepada Allah.

Doa bersama ini diharapkan sekaligus dapat menanamkan rasa takut dan kesadaran di hati setiap individu tentang pentingnya bertakwa kepada Allah serta meningkatkan kepedulian terhadap masalah moral dan sosial di Kabupaten Kuningan. 

Kegiatan ini juga merupakan upaya untuk menciptakan kesadaran kolektif bahwa perubahan positif harus dimulai dari dalam diri sendiri, keluarga dan lingkungan, agar menjadi wasilah untuk mendapatkan perlindungan dari segala marabahaya dan mendapat keselamatan dari Allah.

1 komentar:

  1. Wah ngeri sekali. Hayu kita panjatkan doa bersama untuk keselamatan Qt smua. Ajak sodara sodara Qt. Temn2 tetangga kita

    BalasHapus