Apa Pernah Kau Merasa Putus Asa?
Oleh: Filazah Sulaiman
Apa kau pernah merasa putus asa?
Kecewa dengan keadaan, membenci semua orang, menganggap bahwa tidak ada yang mengerti dirimu?
Berpikir bahwa tidak ada satupun harapan dan cita-citamu yang akan terwujud. Bahkan menyalahkan takdir yang tidak berpihak?
Saya pernah berada di titik itu. Ralat, bukan pernah, tapi sering. Bukankah itu perasaan yang manusiawi?
Perasaan yang jika dituruti akan menghancurkan secara perlahan. Menggerogoti dari dalam dengan menyebar virus pesimis.
Karena sesungguhnya musuh terbesarmu adalah dirimu sendiri.
Lalu apa yang harus dilakukan jika perasaan buruk itu hadir?
Tepis, dan lawan. Mungkin ini yang dinamakan perang dengan pikiran dan hati. Tanamkan dalam diri, sesuatu yang indah tidak bisa digapai dengan mudah.
Semua butuh perjuangan, dalam proses yang panjang.
Bukankah untuk menjadi sebutir nasi, padi harus melewati banyak proses menyakitkan? Dari mulai ditabur, dicabut, ditanam lagi, menunggu hingga beberapa bulan untuk tumbuh dan menguning, berperang dengan hama tanaman yang setiap saat mengancam. Baru bisa dipanen, melewati proses penjemuran beberapa kali, pengelupasan kulit hingga menjadi beras. Selanjutnya beras masih harus dimasak untuk menjadi nasi.
Allah mengajarkan kita untuk berproses, melalui banyak hal sederhana, yang bisa kita jumpai setiap hari. Jangan menyerah, fokus pada proses. Hasil akhir serahkan pada-Nya. Percayalah, Allah tidak pernah menyia-nyiakan usaha hamba-Nya.
Apa kau pernah merasa putus asa?
Kecewa dengan keadaan, membenci semua orang, menganggap bahwa tidak ada yang mengerti dirimu?
Berpikir bahwa tidak ada satupun harapan dan cita-citamu yang akan terwujud. Bahkan menyalahkan takdir yang tidak berpihak?
Saya pernah berada di titik itu. Ralat, bukan pernah, tapi sering. Bukankah itu perasaan yang manusiawi?
Perasaan yang jika dituruti akan menghancurkan secara perlahan. Menggerogoti dari dalam dengan menyebar virus pesimis.
Karena sesungguhnya musuh terbesarmu adalah dirimu sendiri.
Lalu apa yang harus dilakukan jika perasaan buruk itu hadir?
Tepis, dan lawan. Mungkin ini yang dinamakan perang dengan pikiran dan hati. Tanamkan dalam diri, sesuatu yang indah tidak bisa digapai dengan mudah.
Semua butuh perjuangan, dalam proses yang panjang.
Bukankah untuk menjadi sebutir nasi, padi harus melewati banyak proses menyakitkan? Dari mulai ditabur, dicabut, ditanam lagi, menunggu hingga beberapa bulan untuk tumbuh dan menguning, berperang dengan hama tanaman yang setiap saat mengancam. Baru bisa dipanen, melewati proses penjemuran beberapa kali, pengelupasan kulit hingga menjadi beras. Selanjutnya beras masih harus dimasak untuk menjadi nasi.
Allah mengajarkan kita untuk berproses, melalui banyak hal sederhana, yang bisa kita jumpai setiap hari. Jangan menyerah, fokus pada proses. Hasil akhir serahkan pada-Nya. Percayalah, Allah tidak pernah menyia-nyiakan usaha hamba-Nya.
Tidak ada komentar