Tragis! Dalam Kondisi Kehilangan Pengelihatan, Sartono Mengurus Ibunya yang Lumpuh
Berita Kuningan - Sungguh malang nasib yang dialami Sartono, warga RT/RW 003/001 Dusun Pasir Tengah, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan yang mengalami kecelakaan tersengat listrik pada 4 tahun silam.
Selain terdapat bekas luka bakar hampir di seluruh bagian tubuhnya, batok kepalanyapun berlubang yang membuat dirinya harus menahan sakit hampir setiap hari. Bahkan, sejak 2 tahun lalu dirinya harus kehilangan pengelihatan, yang membuat Sartono semakin tak berdaya.
Entah apa alasannya, setelah mengalami kecelakaan Sartono mengaku diusir oleh istrinya. Ia kini tinggal di sebuah rumah tidak layak huni milik kerabat jauhnya bersama ibunya yang sudah tua renta dan dalam kondisi lumpuh.
"Saya dulu tinggal di Cilebu di tempat istri. Saya gak tau kenapa setelah kecelakaan itu saya disuruh pulang oleh istri saya, padahal saya gak ribut apalagi berantem, rumahtangga saya baik-baik aja," ungkap Sartono.
Dalam ketidakberdayannya Sartono harus mengurus keperluan ibunya. Mulai memasak nasi hingga menyiapkan makan harus ia lakukan setiap hari. Tongkat alakadarnya menjadi alat bantu Sartono untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Meski memiliki saudara kandung, Sartono mengaku saudaranya tak mau menerima dia. Untuk makan sehari-hari, Sartono dan ibunya hanya mengandalkan belas kasihan orang lain terutama tetangganya, namun para tetangga hanya bisa membantu sekedarnya.
Jika tak ada lauk pauk, Sartono dan ibunya hanya makan dengan garam, bahkan tak jarang hanya nasi saja. Sempat ia dan ibunya tidak makan nasi selama 3 hari karena tidak memiliki beras, beruntung ada kerabatnya yang memberi singkong untuk sekedar menjadi penunda lapar.
"Pernah saya tidak makan nasi selama tiga hari karena tidak ada beras. Mau minta ke tetangga malu. Tapi setelah tiga hari saya gak kuat, perut saya perih jadi saya terpaksa minta bantuan tetangga baru bisa makan," ujar Sartono sambil menitikkan air mata.
Pengurus RT dan RW sudah sering berupaya membantu Sartono dengan mengajukan bantuan kepada Pemerintah Desa, namu mereka mengaku selalu tidak pernah ada tanggapan positif dari pihak Aparat Desa. Bahkan menurut pengakuan Uus, Ketua RW 01, sejak 2 bulan lalu bantuan beras dari Pemerintah Desa dihentikan karena Sartono tidak memiliki KTP dan KK.
"Kami sudah sering mengajukan bantuan untuk Sartono ke Pemerintah Desa, tapi tidak pernah ditanggapi," ungkap Uus, ketua RW 01.
Sempat dalam waktu 5 bulan Pemerintah Desa memberikan bantuan beras, namun sejak 2 bulan lalu bantuan terhenti. Saat dikonfirmasi, Pemerintah Desa mengaku bahwa bantuan untuk Sartono bukan dihentikan melainkan ada keterlambatan dalam pendistribusian dari pusat.
"Bukan dihentikan, tapi ada keterlambatan penyaluran dari pusat," ungkap Jahidi, Kaur Kesra Desa Karangkamulyan.
Sartono kini hanya bisa berharap agar dirinya bisa berobat dan tinggal dengan ibunya di tempat yang layak huni serta dengan ketersediaan pangan yang cukup. (AR27/EH16/Red)
Tidak ada komentar