Tak Mendapat Jaminan Kesehatan Maksimal Dari Pemerintah, Warga Desa Cikaso Galang Dana untuk Pengobatan Muniah
Berita Kuningan - Menurut Undang Undang Dasar 1945 Pasal 34 ayat 1 menyatakan bahwa: "Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara". Kepanjangan tangan negara adalah pemerintah, yakni pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun pemerintah desa wajib memberikan jaminan baik kesehatan, sandang, pangan, papan, pendidikan dan lainnya kepada masyarakat miskin dan anak terlantar.
Namun pada prakteknya, banyak masalah masyarakat miskin yang tidak tersentuh program pemerintah karena tidak tepat sasaran ataupun justru karena belum adanya program pemerintah yang mampu menyentuh masalah-masalah yang dialami oleh masyarakat sangat miskin, salah satunya seperti yang dialami Muniah (56) warga RT 28, RW 05 Dusun Kliwon, blok Tengger, Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan.
Muniah sudah sejak lama menderita kanker ganas. Karena kondisinya yang miskin dan tidak adanya jaminan kesehatan sepenuhnya dari pemerintah, Muniah hanya bisa terbaring pasrah tak berdaya karena tidak mampu lagi untuk melakukan pengobatan rutin yang harus dijalaninya.
Meski memiliki BPJS dan sempat berobat menggunakan BPJS, namun ternyata banyak biaya lain yang harus dikeluarkan, diantaranya membeli obat yang tidak tercover oleh BPJS yang harganya sangat memberatkan bagi dirinya dan keluarga.
Selain itu, belum adanya fasilitas kesehatan di Kabupaten Kuningan yang mampu memberikan tindakan untuk memberikan penanganan atas penyakit yang dideritanya, Muniah harus dirujuk ke Rumah Sakit luar kota, yang tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit, menyebabkan Muniah harus menghentikan proses pengobatannya.
Selain biaya transportasi yang sangat mahal, biaya hidup penunggu pasien selama berada di luar kota membutuhkan dana yang lumayan besar. Semua harus ditanggung oleh dirinya dan keluarga karena terkait masalah-masalah tersebut, sementara program pemerintah belum ada untuk menjadi solusi yang dihadapinya.
Namun kini harapan Muniah untuk berobat kembali muncul. Dengan rasa kepedulian yang tinggi dan semangat gotong-royong, masyarakat Desa Cikaso melakukan penggalangan dana keliling kampung guna membantu meringankan beban keluarga yang kurang beruntung itu, Senin (25/11/2019).
Galang dana dilakukan spontan oleh warga ketika mendengar serta melihat kondisi Muniah yang hanya bisa pasrah tergolek diatas ranjang akibat tak mampu untuk berobat. Sementara warga mengetahui kondisi ekonomi keluarga Muniah termasuk keluarga tidak mampu.
"Pihak keluarga pernah melakukan pengobatan ke Rumah Sakit untuk pengobatan dengan menggunakan BPJS. Namun tidak membuahkan hasil karena harus mengeluarkan biaya lainnya, kini Muniah hanya bisa tergolek diatas ranjang karena keterbatasan biaya," ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Penggalangan dana yang dilakukan oleh ibu-ibu, remaja serta bapak-bapak ini berkeliling desa diiringi tabuhan alat musik tradisional Rebana. Khusus dari warga dusun Pahing dan sekitarnya saja, dana yang terkumpul mencapai Rp. 1.780.000,-.
Dana yang terhimpun itu rencananya akan diserahkan pada hari Selasa tanggal 26 November 2019, langsung kepada yang bersangkutan.
"Selain menengok dan berdo'a untuk kesembuhan Ibu Muniah dan keluarga, warga juga akan menyerahkan secara langsung bantuan dana hasil lelang sosial kepedulian kepada sesama, kami ini tidak berdasarkan komando atau perintah, malainkan atas dasar inisiatif kami warga Dusun Pahing, dan Alhamdulillah selain warga Pahing juga ada warga yang peduli dari luar dusun, juga luar warga Desa Cikaso. itulah kepedulian mereka atas dasar kebersatuan, kepercayaan dan keihklasan itulah para donasi mengeluarkan sedikit rijkinya guna membantu yang bernasib kurang beruntung, semoga lekas sembuh," tutur salah satu peserta Galang dana yang juga enggan disebutkan namanya.
Tidak ada komentar