Kuningan Kabupaten Termiskin Kedua di Jabar, Amar : Mungkin Salah Survei
Berita Kuningan - Hasil Survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan Kabupaten Kuningan mendapat predikat kedua sebagai kabupaten termiskin di Jawa Barat, ditanggapi aktifis sosial, Amar Thohir.
Menurut Amar, hasil survei yang dipublikasikan itu sepertinya tidak sesuai dengan realita yang terlihat. Kabupaten Kuningan masih mampu menyelenggarakan even-even dengan anggaran yang fantastis.
Amar menambahkan, setiap hari besar seperti hari jadi hingga pesta tahun baru, di Kabupaten Kuningan selalu digelar sangat meriah dengan mengeluarkan anggaran ratusan juta hingga milyaran rupiah.
"Mungkin ada kesalahan hasil survei, karena kalau kita lihat Kuningan ini sangat kaya. Salah satu indikatornya adalah dalam menggelar berbagai even, selalu meriah dan mengeluarkan anggaran ratusan juta hingga milyaran rupiah," ungkap Amar yang aktif di berbagai komunitas sosial.
Amar yang merupakan salahsatu pendiri Jaring Pengaman Ummat (JPU) memberikan contoh, salahsatunya adalah event Tour de Linggarjati (TdL). Menurutnya, acara tradisi lomba sepeda selama tiga hari itu saja berhasil diselenggarakan dengan total biaya lebih dari tiga milyar rupiah.
"Menyelenggarakan acara main sepeda 3 hari menghabiskan dana lebih dari tiga milyar aja sanggup, masa masuk kabupaten termiskin kedua, sepertinya tidak masuk akal," ujarnya.
Amar menambahkan, selain TdL, masih banyak even-even baik lokal mingguan, nasional hingga even internasional yang selalu digelar di Kabupaten Kuningan dengan biaya yang sangat fantastis dan sangat tidak mencerminkan kalau Kuningan merupakan kabupaten termiskin kedua di Jawa Barat.
"Kita dapat lihat bersama bagaimana sepektakulernya even-even yang digelar di Kabupaten Kuningan, tidak mungkin Kabupaten yang miskin bisa lakukan itu. Tapi kalau warga miskin, sangat banyak. Kami dilapangan menemukan banyak warga sangat miskin yang belum masuk data BPS," pungkasnya. (AB05/Red)
Lain kali cari narasumber yang pinter. Tanggapan otak anak SD, asumsi yang sangat bodoh. Malu dibaca sama pembaca. Team berita kuningan juga sama aja, ga bisa ngekurasi berita dengan baik
BalasHapus