JPU Lakukan Langkah Konkrit Bantu Hentikan Penyebaran Virus Corona
Berita Kuningan - Salahsatu upaya penghentian penyebaran virus Corona adalah dengan melakukan karantina. Orang Dalam Pemantaun (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga Orang Tanpa Gejala (OTG) beserta keluarga adalah prioritas untuk melakukan karantina rumah.
Namun masalah ekonomi terutama untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar menjadi kendala terbesar dalam pelaksanaan karantina. Belum terpenuhinya kebutuhan pokok untuk bertahan hidup menjadi sebab dominan tidak disiplinnya keluarga yang sedang dikarantina karena harus keluar rumah demi memenuhi kebutuhan dasar yang utama yakni pangan.
Jaring Pengaman Ummat (JPU) bekerjasama dengan pihak terkait segera mengambil langkah sebagai salah satu upaya membantu pemerintah melawan Penyebaran virus Corona yakni dengan memberikan bantuan Sembako untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga yang dikarantina.
"Banyaknya kasus ketidakdisiplinan keluarga yang sedang menjalani masa karantina disebabkan masalah kebutuhan dasar yang belum terpenuhi. Kebanyakan mereka keluar rumah untuk mencari makan, untuk kalau ingin mereka disiplin ya kita juga harus membantu memberi solusi untuk mereka," ungkap Amar Thohir, Koordinator Lapangan JPU, Rabu (06/05/2020).
Sejak tiga hari ke belakang, JPU telah menyalurkan bantuan di 3 kluster yang telah terjadi kasus Positif Covid -19 baik rapid positif maupun positif aktif yakni Kluster Manggari, Kluster Ciawigebang dan Kluster Kuningan, dan akan dilanjutkan ke kluster-kluster lainnya yang terdampak kasus positif.
Amar menerangkan, stigma negatif masyarakat terkait kasus Covid-19 menjadi salah satu hal yang perlu diluruskan. Ketakutan di tengah masyarakat yang disebabkan kurangnya edukasi sangat berdampak pada pasien dan keluarga yang diduga positif Covid-19.
Stigma negatif menyebabkan banyak yang takut untuk memberikan bantuan. Bahkan tidak jarang keluarga ODP maupun PDP yang dikucilkan karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang Covid-19.
"Kita memang harus waspada, tetapi bukan berarti kita harus ketakutan yang berlebihan. Keluarga yang sedang melakukan karantina itu belum tentu mereka positif. Bahkan pasien yang sudah positif Rapid test juga belum tentu positif Covid, masih harus menunggu hasil Swab," ungkap Amar.
Amar berharap agar keluarga yang sedang dikarantina mendapat perhatian lebih. Tak perlu takut untuk membantu mereka tapi harus tetap waspada. Karena menurutnya, membantu mereka sama dengan membantu diri kita sendiri dan orang lain.
"Kalau kita tidak membantu mereka, akhirnya mereka terpaksa harus keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, kontak dengan banyak orang, dan ternyata hasil Swab positif, maka akan banyak yang harus discreening untuk dikarantina. Yang rugi ya kita semua," lanjutnya.
Meski di beberapa wilayah baik Pemerintah Desa/Kelurahan bersama masyarakat sudah melakukan gotong royong untuk membantu keluarga yang di Karantina, namun perlu kerjasama pihak luar untuk bersama-sama berjuang melawan penyebaran virus Corona.
"Alhamdulillah pemerintah Desa atau kelurahan seperti di Kelurahan Cijoho dan beberapa desa, aparat pemerintah beserta tokoh masyarakat sudah sigap membantu keluarga yang dikarantina, namun agar maksimal, kita tetap harus turut membantu, karena di wilayah lain masih ada yang belum mendapat bantuan sama sekali," lanjutnya.
Dalam pelaksanaan pendistribusian, JPU bekerjasama dengan pihak Dinas Kesehatan Kab. Kuningan melalui Puskesmas setempat, Aparat Desa setempat, juga TNI dan Polri serta pihak terkait lainnya.
Sembako yang disalurkan hasil kolektif dari banyak pihak seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Distan) Kabupaten Kuningan, Dharma Wanita Persatuan (DPW) Kabupaten Kuningan, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kuningan dan para donatur lainnya. (AR27/EH16/Red)
Tidak ada komentar