Perguruan Silat Bima Suci Desak Penegak Hukum Ungkap Motif Penusukan Syekh Ali Jaber
Pengurus Silat Bima Suci menyatakan keprihatinan yang sangat mendalam atas kasus penyerangan terhadap Ulama di Indonesia, terlebih kasus yang menimpa Syekh Ali Jaber bukanlah kali pertama.
Saat pembacaan pernyataan sikap, Mukhlis Aminudin, Ketua Umum Perguruan Silat Bima Suci menuturkan, tindakan tersebut dianggap sangat dzhalim, berprikemanusiaan dan merupakan prilaku teror yang nyata terhadap ulama.
"Dengan demikian, Pengurus Besar Silat Bima Suci memandang bahwa penyerangan kepada ulama/da'i yang berulangkali belakangan ini menunjukan betapa longgarnya penegakan hukum saat ini sehingga perbuatan yang sama terus berulang," ucap pria yang akrab disapa Ami, Rabu (16/9/2020).
Demi menghindari gejolak ditengah masyarakat yang akan merugikan banyak pihak, Pengurus Besar Perguruan Silat Bima Suci mendesak agar aparat hukum bekerja secara cepat dan profesional, agar motif dari peristiwa tersebut segera terungkap.
"Pergurus Besar Perguruan Silat Bima Suci mendoakan semoga Syekh Ali Jaber dan seluruh ulama di Indonesia senantiasa dalam lindungan Allah SWT, diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini serta tetap istiqomah dalam melaksanakan tugas mulia dalam da'wah islamiyah," ungkapnya.
Pengurus Besar Perguruan Silat Bima Suci menghimbau masyarakat luas, khususnya warga masyarakat Kabupaten Kuningan agar tetap tenang dan memberikan kesempatan kepada aparat penegak hukum untuk bekerja sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku di Republik Indonesia.
"Pengurus Besar Perguruan Silat Bima Suci dengan ini menyatakan, kami Perguruan Silat Bima Suci siap menjaga ulama dan membela agama Islam demi berdiri utuh di Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya di Kabupaten Kuningan," tegas Ami yang didampingi Sekretaris Umum, Iman Nurfatoni. (AR27/Red)
Tidak ada komentar