Berita Terbaru

Kupat Winduhaji, Diburu Saat Momen Lebaran

Berita Kuningan - Setiap momen Lebaran, Ketupat menjadi sajian sepesial yang menjadi  hidangan khas diberbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Salahsatu yang khas adalah Kupat Winduhaji.

Meski hampir sama dengan kebanyakan ketupat yang ada, namun memiliki perbedaan dengan ketupat biasa. Selain warna bungkus yang lebih coklat, Kupat Winduhaji juga dikenal karena teksturnya yang lebih kenyal, padat, dan tahan lama. 

Kupat Winduhaji memiliki sejarah panjang yang melibatkan tokoh masyarakat terhormat, Ki Ageng Winduhaji, pada abad ke-17. Nama Kupat Winduhaji sendiri diambil dari nama daerah asalnya di Kabupaten Kuningan. 

Tak hanya momen lebaran, Kupat Winduhaji diproduksi setiap hari dan dipasarka di pasar-pasar tradisional Kabupaten Kuningan. Konsumen utamanya, salahsatunya adalah penjual Kupat Tahu atau Hucap (Tahu Kecap) khas Kuningan. 

Dengan permintaan pasar yang banyak, bungkus kupat yang terbuat dari daun pohon kelapa ini kekurangan bahan baku dari Kuningan, jadi dipasok dari Kota Banjar dan Ciamis.

Haji Dadi, penjual Kupat Winduhaji yang hanya menjual saat momen lebaran, menuturkan, bahwa Kupat Winduhaji memiliki tekstur yang khas dan juga harga terjangkau. Sehingga, selain menjaga tradisi, sekaligus menjadi solusi untuk yang tak sempat membuat ketupat saat lebaran.

"Harga Kupat Winduhaji untuk Lebaran sangat terjangkau. Berkisar antara Rp 2.000 hingga Rp 2.500 perbuah. Saat momen lebaran, kami memproduksi hingga 1.800 biji (atau 180 iket) dalam satu kali produksi puncak menjelang Lebaran," ungkap Haji Dadi, Selasa (18/6/2024).

Dengan cita rasa yang autentik dan tradisi yang kuat, Kupat Winduhaji tidak hanya menjadi pilihan kuliner Lebaran di Kuningan, tetapi juga semakin diminati oleh pengunjung dari berbagai daerah yang ingin merasakan kelezatan dan keunikan tradisi ini.

Haji Dadi, berharap agar tradisi Kupat Winduhaji tetap lestari. Selain sebagai bahan baku Hucap sekaligus menjadi bagian tak terpisahkan dari kebersamaan dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha. (AR27/Red)

Tidak ada komentar