Berita Terbaru

Pupuk Indonesia Ajak Petani di Kuningan Terapkan Budidaya Pertanian yang Baik dan Benar


Berita Kuningan
- PT Pupuk Indonesia (Persero) mengajak seluruh petani di Kuningan, Jawa Barat untuk menerapkan budidaya pertanian yang baik dan benar. Ajakan ini disampaikan saat membuka kegiatan Safari Makmur sekaligus uji coba pupuk NPK Padi Gogo. Jumat ( 14/02/2025 )

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh, menekankan bahwa budidaya pertanian yang baik dan benar sangat penting untuk diimplementasikan oleh petani. Praktik ini dapat memberikan hasil pertanian yang optimal dari segi produktivitas maupun penghasilan, serta berkontribusi pada percepatan swasembada pangan nasional.

Pupuk Indonesia memiliki program kemitraan on-farm berupa pengawalan dan pendampingan intensif kepada petani dalam budidaya pertanian berkelanjutan yang didukung teknologi, yaitu Program Makmur. Program ini merupakan ekosistem pertanian terintegrasi dari hulu ke hilir yang memberikan banyak manfaat bagi petani dalam meningkatkan produktivitas dan mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.

Melalui program Makmur, petani dapat mengetahui kandungan hara tanah melalui fasilitas Mobil Uji Tanah (MUT). Tujuannya adalah agar petani memperoleh rekomendasi dosis pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanah dan tanaman yang akan ditanam, sehingga petani dapat melakukan budidaya pertanian yang baik dan benar.

Pada tahun 2025, Pupuk Indonesia menargetkan realisasi program Makmur di lahan seluas 500 ribu hektare yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Hingga tahun 2024, Pupuk Indonesia telah menjalankan program Makmur bersama Kementerian BUMN di lahan seluas 450 ribu hektare dengan jumlah petani binaan yang terlibat lebih dari 200 ribu petani.

Tri Wahyudi mengimbau petani untuk berhati-hati dalam membeli pupuk dan tidak tergiur dengan harga pupuk yang murah, karena produk tersebut dapat dipalsukan. Ia mencontohkan kasus penemuan produk pupuk palsu yang mirip dengan produk NPK Phonska dari Pupuk Indonesia.

Tri Wahyudi juga menegaskan bahwa Pupuk Indonesia sebagai produsen pupuk memiliki tanggung jawab secara korporasi dan diawasi oleh pemerintah. Produksi Pupuk Indonesia juga diawasi dan memiliki standar SNI, sehingga tidak ada pupuk yang tidak standar dari Pupuk Indonesia."pungkasnya. ( Jopray / Red )

Tidak ada komentar